Averroes dalam Kenangan Singkat

Mungkin yang terlintas di dalam pikiran orang-orang jika saya menamai kelas 6 PAI dengan sebutan Averroes pasti akan bingung. Saya yakin pasti ada yang bertanya mengapa Kelas Agama Islam diberi nama Averroes Class? Paling tidak, pertanyaan sederhananya akan seperti itu. Bagi saya, nama tersebut memberikan pengaruh yang besar dalam dunia pikiran, khususnya Filsafat. Di dunia, kira-kira 898 tahun yang lalu ada seorang pemikir yang sangat brilian di Cordoba (Spanyol), beliau bernama Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd.

Meskipun Ibnu Rusyd tidak terlalu terkenal di dunia Timur karena imbas memori buruk yang dilontarkan oleh pembencinya, tetapi tidak di dalam dunia Barat. Dari Ibnu Rusyd lah kira-kira yang akan menginspirasi pemikir-pemikir Renaisans. Beliau tidak hanya ahli dalam Ilmu Filsafat, tetapi ia juga ahli dalam bidang Hukum Islam, dan Kedokteran. Ada banyak sekali yang bisa kita pelajari dari sosok Ibnu Rusyd dalam kehidupan saat ini, terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan.

Perlu diperhatikan, Ibnu Rusyd mengajarkan kita tentang 3 hal yang penting bagi para pelajar. Pertama, perlunya untuk mengobservasi sekitar untuk mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat. Ibnu Rusyd adalah sosok yang mengutamakan kebermanfaatan dan kejelasan dalam mencari kebenaran karena baginya kebenaran ibarat sesuatu yang mesti dicari. Kedua, menuliskan pengetahuan yang semestinya ditulis. Ibnu Rusyd memberikan contoh yang konkret tentang menulis dan karya-karya beliau sudah banyak diakui oleh dunia Filsafat. Ketiga, berargumentasi secara sehat. Ini adalah senjata rahasia Ibnu Rusyd yang menjadikan namanya terkenal dalam dunia Barat.

Semangat Ilmu Pengetahuan

Averroes memiliki keahlian yang luas di berbagai domain seperti filsafat, ilmu kedokteran, ilmu alam, hukum, dan agama. Penerimaannya terhadap beragam disiplin memfasilitasi penggabungan ide-ide dari aliran pemikiran yang berbeda, memungkinkan kontribusi penting di berbagai bidang. Averroes menjadi terkenal karena usahanya untuk mensintesis prinsip-prinsip filosofis Aristoteles dengan ideologi Islam. Dia menunjukkan kesediaan untuk mengadopsi sudut pandang yang kontroversial atau berbeda dari keyakinan yang berlaku, menghasilkan generasi konsep yang inovatif dan menggugah pikiran. Oleh karena itu, atas dasar informasi inilah penunjukan “Kelas Averroes” ditetapkan untuk Kelas 6 SD, dengan harapan bahwa siswa akan menunjukkan rasa ingin tahu dan antusiasme yang tinggi untuk eksplorasi.

Meskipun tinggal dalam masyarakat yang ditandai oleh ketegangan antara otoritas politik dan agama, Averroes menganjurkan toleransi dan wacana lintas budaya. Dia berusaha untuk memahami dan menghormati perspektif agama dan filosofis yang beragam, sambil menjunjung tinggi individualitasnya sendiri. Averroes menghargai pentingnya logika dan alasan dalam menafsirkan dunia. Meskipun diidentifikasi sebagai intelektual Muslim, ia mengemukakan bahwa filsafat dan iman dapat menyelaraskan, memanfaatkan akal untuk mengeksplorasi kosmos dan wahyu untuk menavigasi moralitas. Averroes tidak menunjukkan keengganan dalam menantang ideologi konvensional yang lazim di ranah Islam pada zamannya, terutama ketika ia menganggap ideologi semacam itu tidak sesuai dengan akal atau keyakinan pribadinya.

Menulis sebagai Media Kehidupan

Ibnu Rushd, yang terkenal dengan usaha ilmiahnya, menunjukkan disiplin yang luar biasa dalam mengatur jadwal penulisannya. Dia secara ketat mematuhi jadwal yang ditetapkan yang didedikasikan untuk penelitian dan penulisan, mengalokasikan waktu yang cukup besar setiap hari untuk pengejaran akademisnya. Di banyak disiplin ilmu seperti filsafat, kedokteran, hukum, dan agama, Ibnu Rushd tanpa henti berbagi ide dan karya-karyanya. Komitmen yang tak tergoyahkan ini memungkinkannya untuk menumbuhkan reputasi yang kuat sebagai intelektual yang produktif dan berdampak.

Sebagai seorang filsuf dan dokter, Ibn Rushd terkenal karena pendekatannya yang teliti terhadap penyelidikan ilmiah. Dia menulis risalah tidak hanya berdasarkan asumsi teoretis, tetapi juga didasarkan pada bukti empiris dan penyelidikan menyeluruh. Ibn Rushd menunjukkan bakat luar biasa untuk mengartikulasikan ide-idenya dengan cara yang koheren dan terstruktur. Eksposisinya dicirikan oleh kejelasan dan pengaturan sistematis, memfasilitasi pemahaman argumennya. Hidup di tengah-tengah lingkungan yang ditandai dengan perdebatan sengit dan penentangan terhadap ide-idenya, Ibnu Rushd menunjukkan ketahanan dalam menegakkan keyakinannya dan bertahan dalam upaya ilmiahnya meskipun ada kesulitan dan kecaman. Kehidupan Ibn Rushd berfungsi sebagai studi kasus yang menarik untuk relevansi kontemporer. Kelas Averroes memberikan pelajaran berharga kepada siswanya, mendorong mereka untuk mendokumentasikan pertemuan mereka yang beragam, termasuk refleksi tentang pentingnya toleransi.

Kekuatan Berargumentasi

Ketekunan Ibn Rushd dalam terlibat dalam argumentasi berfungsi sebagai model berharga bagi individu yang ingin meningkatkan keterampilan argumentatif mereka. Ada beberapa pelajaran yang bisa diturunkan dari metodologinya. Ibnu Rushd terkenal karena kemahirannya dalam melakukan analisis mendalam tentang masalah. Sebelum menyajikan argumen, ia dengan cermat melakukan penelitian dan mengeksplorasi berbagai perspektif untuk memahami seluk-beluk masalah tersebut. Argumen yang dikemukakan oleh Ibnu Rushd didukung oleh prinsip-prinsip logis yang kuat dan proses pemikiran yang koheren. Dia menggunakan premis yang mapan dan mengatur argumennya secara metodis untuk merumuskan kesimpulan yang meyakinkan.

Ibnu Rushd tidak hanya berkonsentrasi pada validitas argumennya sendiri, tetapi juga menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang sudut pandang musuh. Hal ini memungkinkannya untuk memberikan tanggapan yang sesuai dan efisien terhadap kritik atau pertanyaan yang disajikan. Terlepas dari keyakinannya yang kuat dalam ide-idenya sendiri, Ibnu Rushd tetap menerima perspektif baru dan argumen tandingan. Dia akan menyesuaikan metodologinya setelah menemukan bukti atau alasan yang meyakinkan. Ibnu Rushd tidak mudah menyerah di hadapan rintangan atau penentangan terhadap pernyataannya. Dia akan bertahan dalam keyakinannya dan menggunakan bukti atau argumen yang relevan untuk memperkuat pendiriannya. Dalam kelas Averroes ini, setidaknya memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan arugmentasi langsung ataupun tidak langsung agar mereka mengerti tentang Rasionalitas dan kekuatan Argumentasi.

Melalui metodologi tersebut, peserta didik dapat memperoleh wawasan tentang pentingnya pemeriksaan menyeluruh, penalaran yang koheren, pemahaman tentang perspektif yang luas, fleksibilitas, pemanfaatan bahasa yang tepat, dan ketabahan dalam menegakkan sikap. Kemahiran ini sangat diperlukan dalam terlibat secara efektif dalam perdebatan di berbagai skenario.

Terima Kasih…

Walaupun dalam kesempatan ini, saya hanya mengajar mereka kurang lebih 2,5 tahun tetapi itu adalah waktu yang sangat sebentar untuk dilewati. Meskipun, kita tidak akan bertemu lagi dalam ruang sebenarnya, tetapi saya meyakini mereka akan menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Di dalam kelas Averroes Class, kita memang tidak hanya diajarkan ketiga hal tersebut melainkan Etika dan Estetika juga diperhatikan karena mereka juga merupakan wujud dari “kebenaran ganda” yang tidak bisa dihindari lagi. Saya sebagai pendidik mereka merasa bangga dengan perkembangan intelektual mereka yang semakin hari semakin berkembang dan saya berharap bisa berlanjut hingga nanti mereka melanjutkan jenjang Perguruan Tinggi.