Mengharmonisasikan Makna Rezeki : Uang vs Sahabat
Hari minggu kemarin, adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Komunitas Blogger Pontianak untuk dapat saling bertemu satu sama lain dan berbagi cerita dengan penuh canda tawa. Walaupun hanya sebentar, tapi pertemuan tersebut rasanya membuat segala penat yang ada didalam permasalahan hidup menjadi pudar saat bertemu. Suasana seperti inilah yang sebenarnya diinginkan oleh sebagian besar orang, dan betapq beruntungnya mereka yang setiap hari dikelilingi oleh orang-orang yang menyenangkan hati.
Suasana gembira adalah dambaan bagi semua orang yang berada di sekelilingnya, tidak heran ada istilah silaturrahim dapat memperbanyak rezeki. Namun yang perlu kita ketahui rezeki bukan hanya sekadar materi, terkadang suasana yang menyenangkan adalah bagian dari rezeki yang sering dilupakan oleh orang-orang. Bisa berada di sekeliling orang yang kita anggap penting adalah sesuatu yang sangat indah bukan? Lalu mengapa sebagian besar orang tidak menganggap ini adalah rezeki?
Mungkin, kita terlalu terbiasa mengungkapkan rezeki sebagai bentuk materi. Padahal, jika kita perhatikan di sekeliling kita ada yang senang dengan keadaan yang biasa-biasa saja tapi ia dikelilingi oleh orang yang ia cintai. Namun, ada orang yang bergelimang harta tapi selalu saja ada masalahnya. Di sini kita belajar Tuhan sangat adil dalam memberikan sesuatu. Kita boleh saja diberikan sedikit materi, tapi boleh jadi kita diberikan kebahagiaan dari orang-orang yang senantiasa menyayangi kita sepanjang saat.
Itulah mengapa Diogenes yang dikenal sebagai filsuf yang sangat mencolok dalam arti tidak mau terlihat mewah dan terbiasa tidur di jalan. Karena baginya, ia tidak sedikitpun menerima apa yang disebut dengan kekayaan karena bisa saja dengan kekayaan tersebut membuat seseorang menjadi lalai dalam hidupnya. Banyak sekali orang-orang kaya yang pada akhirnya bertindak semaunya karena ia punya banyak uang dan melakukan apa yang ia inginkan dengan uangnya.
Kalau lah uang bisa membeli kita kebahagiaan, mengapa uang juga bisa membuat orang-orang sengsara? Kita pasti sudah mengetahui bahwa uang memanglah alat, tetapi ia menjadi alat yang sangat mematikan jika dimainkan oleh orang yang mematikan pula. Berbeda cerita jika uang yang selama ini kita jadikan alat namun bertujuan untuk kemanusiaan. Itulah rezeki yang sangat indah untuk dijadikan sebab akibat dari kebahagiaan meskipun hanya sekecil biji sawi.
Bagi saya pribadi, rezeki yang tidak bisa dijadikan uang setelah keluarga adalah sahabat yang selalu memberikan dukungan, baik dalam senang maupun duka. Karena sangat sedikit sekali kita bisa menemukan kebahagiaan lewat uang saja, karena pada akhirnya kita akan menemukan titik pesimis dalam menjalani hidup. Dan semestinya, kita bersahabat dengan siapa saja ; dengan alam, manusia, hewan dan tumbuhan. Karena mereka diciptakan oleh Tuhan untuk kita jadikan partner yang baik dan tidak lupa kita sebagai khalifah di bumi untuk memanfaatkan baik-baik yang ada di Bumi ini.[]
Share this content:
Post Comment