Renungan dari Bertrand Russell
Ada satu ungkapan yang menarik dari sosok filsuf Inggris yang bernama Bertrand Russell, beliau mengatakan “Remember your humanity and forget the rest“. Kira-kira artinya seperti ini, Ingatlah kemanusiaan anda dan lupakan yang lainnya. Biasanya ungkapan ini menjadi mood booster dari relawan, baik itu relawan kemanusiaan maupun kesehatan serta relawan lainnya. Ada lagi yang memaknai kalimat tersebut secara filosofis, untuk terus memperhatikan sisi kemanusiaan dari manusia itu sendiri.
Mungkin kita bisa lupa dengan teman, keluarga, pekerjaan dan segalanya yang ada di dunia ini.Tapi, ingatlah satu hal yaitu bagaimana caranya menjadi manusia. Boleh jadi teman akan melupakan dirimu, mungkin saja keluarga akan melemparkanmu dan tidak akan menganggapmu ataupun pekerjaan yang selama ini kamu alami hanya membuatmu semakin tidak manusiawi. Russell seperti ingin mengatakan kamu mestinya sadar diri, karena sering kali manusia tidak sadar diri bahwa dirinya adalah manusia dan menganggap bahwa dirinya lebih hebat daripada makhluk yang lain.
Karena sepanjang sejarah manusia menurut Yuval Noah Harari, sejarah lahir saat manusia mengenal Tuhan sedangkan sejarah akan berakhir ketika ia membunuh Tuhan. Jika kita melihat dua ungkapan tersebut baik dari Harari maupun Russell, setidaknya kita dapat pelajari bahwa manusia bisa saja melupakan dari mana ia berasal dan mengapa ia bertindak sebagai sosok yang tidak manusiawi. Perang di dunia ini menjadi saksi yang terang mengapa manusia tidak sepenuhnya manusia melainkan manusia setengah iblis.
Tidak heran jika Voltaire yang notabene filsuf yang sangat liberal sekalipun sangat menghargai kemanusiaan itu sendiri, ia sempat mengatakan “Saya tahu tidak ada orang-orang hebat kecuali mereka yang memiliki pengabdian besar pada kemanusiaan”. Orang-orang besar yang memiliki jiwa kemanusiaan akan selalu diingat oleh kita, termasuk Nabi Muhammad, Heraklius, Mahmud Ghazan Khan dari keturunan Genghis Khan, Muhammad Al-Fatih, Abdul Hamid II dari Turki, dan masih banyak lagi orang-orang besar yang memiliki jasa terhadap kemanusiaan.
Maka dari itu, dari awal diminta oleh Tuhan untuk menjadi manusia yang manusiawi, sama seperti jargon definisi dari Pendidikan yang memiliki arti memanusiakan manusia. Ketika kita memaksimalkan diri kita untuk menjadi manusia yang peduli dengan kemanusiaannya semuanya akan ia dapat, mulai dari reputasi, nama baik dan mungkin finansial yang dicukupkan. Jika dalam versi Teologi, jika kita menolong orang-orang kamu tidak hanya mendapatkan semua kebahagiaan di dunia, tapi dijamin oleh Tuhan untuk masuk ke dalam Surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.
Share this content:
Post Comment