Loading Now

Terorisme Ada Di sekeliling Kita?

518b9-1632 Terorisme Ada Di sekeliling Kita?

Pendahuluan

Jika kita perhatikan secara bahasa Terorisme mengandung akar kata dari Teror yang bermakna suatu kondisi takut yang nyata, perasaan luar biasa akan bahaya yang mungkin terjadi. Keadaan ini sering ditandai dengan kebingungan atas tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Pada dasarnya, teror adalah suatu keadaan takut dikarenakan suatu hal tertentu. Biasanya, hal ini meengundang rasa takut yang pada dasarnya untuk membuat tiap-tiap yang di sekitar merasa takut akan keberadaan yang si teror.

Namun jika ditambah dengan “isme” maka Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Serangan-serangan apa yang dimaksud dengan Terorisme? Apakah ia juga berlaku untuk bersifat verbal? Jika yang teror yang bersifat verbal merupakan bagian dari Terorisme, maka sejatinya terorisme sebenarnya sudah ada di sekitar kita bahkan tanpa kita sadari. Salah satunya adalah bullying, pernah berpikir gak sih apa yang disebut dengan kekerasan secara verbal adalah suatu tindakan teror, jika tidak maka perbaikilah cara pandang yang lebih luas.

Bullying termasuk Terorisme?

Mengapa saya mencontohkan bullying adalah tindakan dari terorisme? Ini yang tak pernah diajarkan oleh banyak orang bahwa tindakan ini juga merupakan bagian dari teroris karena biasanya pelaku bullying melakukan tindak kekerasan tidak hanya fisik tapi juga mental, dan bukankah ini merupakan kriteria yang sangat pas untuk menggolongkan bullying sebagai bagian dari Terorisme? Karena tindakan tersebut membuat takut sebagian orang (di-bully) dan tak jarang ia mendapat kekerasan fisik.

Memang benar Teroris selalu diidentikan dengan senjata, tetapi bagi saya itu adalah ungkapan yang sangat kuno bahkan dari Zaman Purba ketika manusia saling berburu makanan dan kita juga mengenal istilah Homo Homini Lupus (Manusia adalah Serigala bagi manusia). Akan tetapi, saya lebih menyebutnya dengan istilah Soft-Terrorism. Mengapa ada kata Soft? Itu adalah pertanyaan yang sangat dimungkinkan untuk ditanyakan karena pendekatan yang digunakan mungkin mirip dengan teroris pada umumnya namun dengan cara yang relatif halus dan dibungkus secara halus.

Adapun yang saya khawatirkan dari peristiwa ini adalah orang yang di-bully pada akhirnya akan menjadi seorang teroris baik secara fisik maupun verbal. Adapun kejadian tersebut saya ambil contoh di Amerika Serikat ada seorang yang bernama TJ Lane, ia kerap mendapat bullying dari teman sekolahnya dan menyebut dirinya sebagai “anak buangan”. Namun, pada akhirnya ia menembakkan siswa yang tengah berkumpul di kantin, dan alhasil apa yang ia lakukan tersebut bagian kriteria dari Terorisme dan membuat panik satu sekolah, bahkan di saat persidangan kerap mengacungkan jari tengah.

Social Science tentang Terorisme ini sebenarnya sangat unik untuk dikaji, apa yang dialami oleh Lane bukan tanpa sebab karena ia sering mendapatkan perundungan di sekolahnya, dan emosinya langsung memuncak dan membuat dirinya melakukan tindakan teror. Bagaimana pun baik tindakan teror maupun bullying adalah dua hal yang tidak diizinkan bahkan tidak diperbolehkan karena boleh jadi yang di-bully akan melakukan aksi teror jika emosinya memuncak. Penting bagi kita untuk selalu menyuarakan pentingnya Pendidikan Damai. []

Referensi

Hariansyah. 2017. Hyper Terrrorism-Hyper Media dan Islam. Pontianak : IAIN Press

Dikutip dari Instagram @indonews.id_ dengan Tajuk Kasus Korban Bullying yang Akhirnya Balas Dendam, Tembaki Seisi Sekolah!

Kontributor Wikipedia. “Terorisme.” Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas, 24 Mar. 2021. Web. 24 Mar. 2021.

Wikipedia contributors. “Chardon High School shooting.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. Wikipedia, The Free Encyclopedia, 9 Mar. 2021. Web. 4 Apr. 2021.

Share this content:

Post Comment