Loading Now

Kamu Itu Otentik

 

%2528salinan%2Byang%2Bberbeda%2529%2BSumber%2BGambar%2Bdari%2Bhidayatullah.com%25282%2529 Kamu Itu Otentik

Berbicara mengenai penampilan yang tampaknya menjadi bagian dari hidup seseorang, kita tidak akan pernah lepas dengan fashion and looking. Bila berbicara dalam sudut pandang kebanyakan orang, yang Namanya penampilan mesti sesuai dengan looking-nya. Pertanyaan mendasarnya adalah apakah sebegitu gilakah hal tersebut? Di dalam sejarah Filsafat, kita mengenal tokoh filsuf yang sangat terganggu dengan penampilannya sendiri yaitu Jean Paul Sartre.

Di satu sisi, Sartre mengungkapkan Eksistensi mendahului Esensi. Jika berbicara dalam konteks fashion and lookingpenampilanmu menunjukkan esensialmu sendiri. Meskipun, ini terdengar seperti menyakitkan diri orang untuk mengubah dirinya menjadi good looking, eksistensi jelas mengenal tentang dirinya sendiri. Terkadang ia tidak bisa dipaksa oleh banyak orang, karena boleh jadi ia ingin menjadi sesuatu dirinya sendiri.

Pernah terpikir ketika dipilihkan baju oleh orang tua dan potongan rambut pun mengikuti sesuai apa yang diinginkan beliau. Namun di saat yang sama, si objek tersebut seperti bukan menunjukkan dirinya dan cenderung hidup berdasarkan pemikiran orang lain. Kamu sebenarnya bisa saja mengubah penampilan dirimu berdasarkan apa yang kamu inginkan dan orang lain tidak berhak untuk mengatur sedemikian rupa tentang penampilanmu.

Karena di satu sisi, kita memang diistilahkan condemned to be free yang bermakna dikutuk untuk bebas. Walaupun pada akhirnya, manusia sendiri terkadang merasakan Kebebasan yang teramat Menyakitkan. Walaupun demikian, meskipun kita sebenarnya dibiarkan bebas untuk menjadi diri kita sendiri, namun dalam hal lain kita dituntut untuk bertanggung jawab atas kebebasan apa yang kita inginkan.

Pada dasarnya, kebebasan itu tidak semuanya bersifat buruk, karena Tuhan sendiri mengizinkan manusia untuk bebas, di dalam Islam Tuhan tidak mengubah suatu kelompok, kaum atau yang lingkungan terkecil yaitu keluarga, sebelum mereka mengubah dirinya sendiri. Jika diperhatikan secara mendalam, Tuhan juga memberikan opsi kepada manusia apakah ia mau patuh atau tidak? Semuanya tergantung bagaimana kita sebagai individu.[]

Share this content:

Post Comment