Among Us dan Pemikiran Sartre
Baru-baru ini game Among Us mendadak tren di sosial media, secara khususnya di Instagram, dan banyak sekali yang mencoba game ini dengan alasan yang bervariasi, ada yang ingin tahu dengan game ini, lalu ada yang memainkan game ini dengan mengajak temannya, dan lain sebagainya. Meskipun game rilis pada tahun 2011 silam, namun di tahun ini game tersebut menjadi viral bahkan mengalahkan game-game yang resolusi tinggi sekalipun.
Padahal, saat game ini dirilis tahun 2018 hanya dimainkan oleh 30 orang, mengutip dari Skyegrid Media, game ini di awal-awal rilisnya hanya dimainkan oleh 30 orang saja, tetapi sekarang game ini dilaporkan telah di download oleh 100 juta kali, dan memiliki pemain sebanyak 60 juta. Sungguh, menghebohkan untuk saat ini, game yang sebenarnya biasa-biasa saja di dalam hal grafik dan resolusi, tetapi bisa membius jutaan bahkan ratusan juta orang untuk tertarik memainkannya.
Bila dilihat grafiknya mungkin biasa-biasa saja, tetapi jika dilihat secara filosofi saya jadi teringat dengan konsep Pemikiran Jean Paul Sartre dan Carl Schmitt tentang Friend and Foe. Sebenarnya ada lagi yang terlintas di dalam pikiran saya tentang game ini, khususnya pemikiran Nicollo Machiavelli yang sejatinya mempunyai konsep baik dan buruk yang cenderung subjektif. Ketika saya melihat game ini sejatinya bersifat filosofi dan lebih banyak berpikir karena kita mesti mencari tahu siapa yang menjadi musuhnya, karena baik dan musuh ibarat benang yang sangat tipis jika saya mengutip Qurbani Setiawan Aji selaku Ketua Ikatan Alumni MAN 2 Pontianak.
Hubungan Among Us dengan Pemikiran Sartre sejatinya terletak dari eksistensi seseorang itu sendiri, yang biasa kita sebut sebagai Crewmate dan Impotor. Menariknya, Crewmate sendiri sejatinya Neraka bagi orang lain, maksudnya setiap orang tidak percaya dengan orang lainnya. Mungkin tindakan tersebut berdasarkan akan dua hal yaitu di antara Crewmate tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah Impostor kecuali dirinya sendiri, yang kedua mereka sama sekali saling curiga antar satu sama lain yang menyebabkan neraka (baca : ketidakpercayaan) satu sama lain.[]
Share this content:
Post Comment