Loading Now

Memaknai Liberalisme dalam Anime Attack On Titan

38479-36630 Memaknai Liberalisme dalam Anime Attack On Titan

Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah datang, Shingeki No Kyojin atau Attack On Titan telah selesai dan tamat. Lalu kita tidak lupa untuk memberikan apresiasi kepada Hajime Isayama yang telah mengeluarkan karya yang begitu fenomenal dan ada yang menyebutnya sebagai magnum opus (baca : karya besar atau adikarya). Memang tidak berlebihan jika karyanya disebut dengan istilah adikarya karena telah berhasil memberikan pengalaman yang tak terlupakan dalam membaca komik Attack On Titan ini. 

Namun saya tidak akan membahas tentang ending yang ditawarkan oleh Attack On Titan, namun saya mencoba untuk mengulas mengenai makna Liberalisme dari Manga Attack On Titan. Sebelum kita berbicara lebih panjang, kita mencoba untuk menghilangkan anggapan tentang Liberalisme yang terlanjur disalahartikan oleh banyak orang, dan saya pribadi menggunakan lebih mengungkapkan istilah Liberal yang klasik.

Liberalisme klasik masih berorientasikan tentang kemanusiaan dan moral, tidak hanya kebebasan, tetapi mereka memaknai kebebasan sebagai sesuatu yang bisa saja dipertanggungjawabkan. Liberalisme diartikan sebagai sebuah ideologi, pandangan filsafat yang di dasarkan bahwa kebebasan adalah hal yang paling fundamental di dalam diri manusia.
Secara umumnya liberalisme mengidamkan masyarakat yang bersifat bebas dan bebas menentukan pilihan hidupnya dan juga bebas dalam berpikir dan menganut pikirannya masing-masing. Biasanya Liberalisme yang bersifat seperti ini adalah yang klasik karena pada dasarnya jika kita telaah sejarah, pada abad 16 mereka mengalami fase-fase yang cukup mengekang, dan cenderung kebebasan mereka dirampas. 
Kaitannya dengan Attack On Titan sebenarnya bisa tergambarkan lewat kata yang sangat populer yaitu Jiyuu No Tsubasa, apa artinya? Secara singkat bisa diartikan sebagai Sayap Kebebasan. Mengapa sayap? Jika kita perhatikan burung-burung yang terbang dengan bebasnya dan ia bebas untuk pergi dengan sayapnya. Sebenarnya, sayap juga memiliki makna filosofis yang sering dimaknai dengan kebebasan. 
Hal itu terungkap ketika kita perhatikan Manga Attack On Titan episode 138-139 (End) yang di awal kita mendapatkan istilah seseorang yang mencari kebebasan. Memang dari awal, Eren Yeager menunjukkan sikap yang sebenarnya mencari arti kebebasan. Dan ia mati sebagai orang yang mencari dan memaknai kebebasan. Lalu pada episode 139, Eren di gambarkan layaknya burung dan terbang tinggi untuk menggapai apa yang ia sebut kebebasan (walaupun itu adalah dunia paralel dari Attack On Titan). 
Sebenarnya, jika kita perhatikan dari awal hingga akhir, memang unsur-unsur Liberalisme yang cukup kental, karena di satu sisi mereka tidak pernah sedikitpun untuk melihat dunia luar dan ada juga yang ingin bebas dari “Neraka” (kalimat yang pernah diungkapkan oleh Armin Arlet). Hal tersebut pernah dirasakan oleh umat Manusia pada masa Revolusi Prancis yang saat itu menginginkan kebebasan.  
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pembahasan ini, bahwasanya keinginan untuk bebas sebenarnya adalah hal yang sah-sah saja, asalkan kebebasan tersebut tidak merenggut kebebasan orang lain dan tidak terkesan untuk memaksakan kebebasan karena setiap orang memiliki cara sendiri untuk memaknai kebebasan. Di dalam cerita Attack On Titan ini setidaknya kebebasan adalah sesuatu yang diidam-idamkan, apalagi untuk seorang Eren Yeager yang rela mati untuk mencari makna kebebasan itu sendiri.[]
Referensi

Coady, C. A. J. 1995. Distributive Justice, A Companion to Contemporary Political Philosophy, editors Goodin, Robert E. and Pettit, Philip. USA : Blackwell Publishing.
Hajime, Isayama. 2009. Attack On Titan. Jepang : Kondasha. 
Richard, Epstein. 2006. Skeptisisme dan Kebebasan : Pembelaan Modern Untuk Liberalisme Klasik. Jakarta : Freedom Press.
Jean, Carpentier. 2014. Sejarah Prancis. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
Sukarna. 1981. Ideologi: Suatu Studi Ilmu Politik. Bandung: Penerbit Alumni. 

Share this content:

Post Comment