Loading Now

Meme Time Traveler : Tanda Manusia Tak Belajar Dari Sejarah

 

20200825_053008_0000 Meme Time Traveler : Tanda Manusia Tak Belajar Dari Sejarah
Sumber Gambar
https://www.livescience.com/time-travel-origins.html

Akhir-akhir ini, di Instagram sedang booming mengenai meme time traveler yang menampilkan sosok Arnold Schwarzenegger yang berlari ketika sudah ditemukan Mesin Waktu dengan ungkapan berbeda-beda, seperti tentang Hitler yang ingin masuk kelas Akademi Seni lalu di meme ia mengatakan kepada instruktur agar ia tidak menolak Hitler untuk masuk kelas Akademi Seni dan ada juga yang memperlihatkan agar Newton tidak berada di Pohon Apel (ini mungkin memiliki maksud bercandaan).

Manusia menurut Georg Wilhelm Friedrich Hegel, seorang filsuf Jerman takkan bisa bisa belajar dari sejarah, karena pada hakikatnya manusia sering lupa dengan kejadian masa lalu, dan yang akan membentuk masa depan suatu teritorial. Di satu sisi, jika kita cocokkan antara meme time traveler dengan perkataan Hegel tampaknya ada kesesuaian dengan realitas yang ada. Tidak mengherankan jika meme tersebut bisa saja hadir dengan ekspresi kekesalan dan ingin merubah sejarah tetapi tetap tidak bisa dilakukan.

Apakah kita masih ingat dengan ungkapan Bung Karno Jas Merah, yaitu jangan sekali-kali melupakan sejarah? Jika kita perhatikan mungkin perkataan tersebut tidak memiliki makna sebagai bahasa tetapi sebagai realitas ke depan kalimat itu bukan hanya sekadar mengingatkan  bahwa manusia sendiri tidak mau belajar dari sejarah dan terlalu menganggap sejarah merupakan sesuatu yang tidak penting. Padahal sejarah setidaknya menjadi bagian dari pembelajaran dari manusia itu sendiri.

Bahkan saya sendiri, menganggap sejarah tidak sebagai pelajaran di sekolah namun ia hadir sebagai bagian dari eksistensi manusia yang sering melupakan bagian dari jati dirinya. Setiap orang memiliki sejarahnya masing-masing dan tidak hanya orang yang terkenal memiliki sejarah, bahkan pribadi kita pun memiliki sejarah. Baik itu sejarah yang bersifat kelam maupun yang bersifat gemilang.

Hadirnya Meme Time Traveler dalam pandangan saya yang terbatas ini di satu sisi menampilkan manusia sebagai ketidakmampuan mereka untuk mengungkapkan dirinya sebagai makhluk yang belajar, sedangkan di sisi yang lain Meme ini terlihat seperti satire bahwa kita ingin memperbaiki masa lalu namun kenyataannya tidak akan pernah kembali ke masa lalu untuk mengubahnya. Saya menjadi teringat dengan filsafat Eksistensialisme yang mengungkapkan kehidupan manusia itu memilih dan dari pilihan tersebut ialah yang bertanggungjawab atas pilihannya.[]

Share this content:

Post Comment