Setelah Ramadan, Lalu Apa?
Ramadan sudah berlalu dan telah meninggalkan kita untuk satu tahun kedepan, yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah, apa yang sudah kita dapatkan? Setidaknya pertanyaan itu yang akan menjadi pikiran kita selama ini. Bagaimanapun juga waktu tidak bisa di putar lagi untuk kembali ke bulan Ramadan. Namun yang pantas untuk kita pikirakan adalah bagaimana setelah Ramadan ini kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selain itu, bukannya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pernah mengabarkan tentang puasa yang sia-sia dan mereka hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga. Bagi saya sendiri, ini menjadi bagian dari renungan, atau yang menganggapnya sebagai satire bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan relatif mungkin, bukan semaksimal mungkin. Iya, tidak heran jika Imam Al Ghazali membagi puasa menjadi tiga tahap, yang pertama yaitu puasa awam, puasa khusus dan puasa lebih dari khusus, selebihnya bisa dilihat lewat website yang menjelaskan tentang perihal tersebut.
Ada kalanya kita merenungkan apa yang kita sudah perbuat selama bulan Ramadan kemarin, dan persiapan apa yang kita ajukan untuk Ramadan berikutnya, karena bagaimanapun sadari atau tidak sadari, Ramadan akan kembali lagi menghampiri kita (semoga kita dapat dipertemukan lagi dengan bulan yang penuh Keberkahan tersebut). Namun, setidaknya ada banyak sekali yang kita dapatkan pelajaran dari bulan Ramadan tahun ini, pertama diberikan musibah yang begitu rumit bahkan mengancam seluruh dunia yaitu Covid-19, dan kedua agar senantiasa dapat bersabar untuk menghadapi musibah ini dengan keteguhan hati.
Maka dari itu, bulan Ramadan kemarin sangat berbeda dengan sebelumnya dan menjadi renungan bagi kita semua bahwa kita adalah makhluk yang tidak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan Alam. Semoga kita dapat merenung lebih jauh lagi dan berpikir akan maksud dari musibah tersebut.[]
Share this content:
Post Comment